Pembangunan Berkelanjutan di Timor Lorosae
Pidato disampaikan oleh:
Emilia Pires, Kepala, Badan Perencanaan dan
Pembangunan Nasional, ETTA
pada
Konferensi mengenai Pembangunan Berkelanjutan,
25-31 Januari 2001
Terima kasih atas kesempatan untuk berbicara mengenai masalah yang
sangat penting yaitu pembangunan berkelanjutan di Timor Lorosae. Saya
ingin memulai dengan beberapa pengamatan singkat mengenai bagaimana kita
dapat memastikan bahwa konferensi ini dapat menghasilkan pengaruh yang
praktis dan kekal terhadap perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di Timor
Lorosae. Saya kemudian ingin berkomentar mengenai pembangunan
berkelanjutan dan peran Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional.
Konferensi ini merupakan sebuah kesempatan yang sangat tepat untuk
menggabungkan beragam pencetus pembangunan, baik dari Timor Lorosae maupun
dari luar. Saat ini kita berada dalam masa kritis di mana kita hendaknya
memusatkan perhatian kita untuk bekerja sama secara lebih baik untuk
memastikan bahwa arah yang sedang kita tentukan dapat diwujudkan di masa
yang akan datang. Tugas pembangunan yang belum terlaksana adalah vital,
tetapi agaknya kita dapat mengkonsolidasikan kemajuan pasca kemerdekaan.
Kita harus memperkuat hubungan kerja sama untuk mengatasi
masalah-masalah yang kita hadapi bersama. Ini berarti, berbicara antara
satu dengan lainnya secara konstruktif dan analitis, dan juga berbagi
informasi mengenai apa yang telah dilakukan dan rencana yang telah disusun.
Sebagai mitra dalam pembangunan, administrasi pemerintahan, masyarakat
madani dan para ahli internasional harus berbicara dan saling mendengar
satu sama lain. Kita hendaknya tidak menilai berdasarkan anggapan/praduga,
persepsi dan isu.
Di sebuah negara sebesar Timor Lorosae, kita harus memastikan bahwa
kita semua bekerja sama untuk menghadapi pembangunan yang terbentang
dihadapan kita. Tidak ada satu pun yang mampu mencapai pembangunan secara
optimal tanpa bantuan pihak lain. Untuk melaksanakan dengan usaha kita
sendiri akan kurang produktif, tetapi lebih penting lagi, untuk masyarakat
Timor Lorosae. Untuk mencapai kemitraan yang lebih kuat, kita perlu untuk
memperbaiki komunikasi dan koordinasi diantara kita semua. Saya berharap hal
ini akan menjadi hasil yang berarti dari konferensi ini- sebuah
kesempatan untuk berbicara satu sama lain, berbagi pengalaman dan
mendiskusikan arah untuk masa depan.
Fokus/perhatian utama lainnya adalah untuk memastikan bahwa kita
membuat rekomendasi yang praktis dan relevan tentang pembangunan yang
berkelanjutan di Timor Lorosae. Kita tidak punya waktu untuk
berkutat dengan bagian yang abstrak mengenai teori pembangunan. Dalam
pelaksanaan semacam ini, mengkaitkan pemikiran kita yang mendalam untuk
mencapai hasil pembangunan dan memecahkan persoalan yang ada saat ini
adalah sesuatu yang harus didahulukan. Menjadi tugas kita semua untuk
menemukan keseimbangan akan prinsip-prinsip perencanaan pembangunan dan
memastikan pelaksanaan pembangunan yang efektif.
Saya ingin meminta kepada semua delegasi peserta konferensi ini untuk
membantu proses administrasi dan pembangunan di Timor Lorosae untuk
membantu kami sebagai mitra pembangunan untuk menemukan solusi yang
praktis, relevan dan tahan lama untuk masalah-masalah pembangunan yang kita
hadapi. Ada banyak masalah untuk diperhatikan, yaitu: urbanisasi yang
cepat, penggundulan hutan, pemulangan pengungsi, pendidikan
kewarganegaraan, perbaikan prasarana, dan pembentukan kantor administrasi
umum yang efektif. Kuncinya adalah untuk memprioritaskan hal-hal yang
sangat penting bagi pembangunan berkelanjutan Timor Lorosae, dan untuk
menargetkan usaha-usaha serta sumberdaya keuangan yang terbatas hanya untuk
hal-hal yang paling penting saja. Kita harus realistis terhadap apa yang
bisa kita lakukan dan kemudian mencapainya dengan cara seefisien mungkin.
Saya sekarang akan kembali pada masalah pembangunan berkelanjutan
terhadap hubungan dengan tugas-tugas yang dilaksanakan oleh ETTA, khususnya
Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional.
Di masa di mana terdapat banyak tekanan untuk menyelesaikan segala sesuatu
dengan cepat, dan untuk menyediakan sumberdaya yang bernilai, kita dapat dengan mudah kehilangan gambaran yang menyeluruh.
Bagaimanapun juga, kita harus membuat daya berkelanjutan menjadi prinsip
dasar perencanaan pembangunan di Timor Lorosae.
Saat memikirkan mengenai program-program pembangunan, apakah melalui
anggaran nasional, program donor maupun dukungan LSM, satu pertanyaan
penting harus ditanyakan. Dapatkah pemerintah, rakyat dan alam Timor
Lorosae mempertahankan selama jangka menengah ke jangka panjang? Beberapa
orang akan mengatakan ini merupakan pertanyaan yang jelas untuk ditanyakan.
Tetapi akan sulit menjawab dengan lingkungan di mana segala sesuatu telah
dihancurkan, di mana kebutuhan-kebutuhan memuncak dan di mana para pendonor
menyediakan dukungan yang besar dan cepat untuk melakukan rekonstruksi dan
pembangunan.
Dalam lingkungan semacam ini, hasil jangka pendek dapat mengakibatkan
masalah-masalah berskala besar dan berjangka panjang di masa yang akan
datang. Seperti contoh, penanaman kembali investasi yang besar untuk
memperbaiki prasarana berskala besar seperti perbaikan jalan atau generator
pembangkit listrik sampai pada tingkat yang tidak dapat ditopang akan
membuat pincang anggaran pemerintah independen Timor Lorosae di masa yang
akan datang. Contoh lain adalah pembangunan atau pembangunan kembali
sejumlah besar gedung sekolah di mana pemerintah mendatang tidak akan dapat
mendanai pembelian peralatan sekolah dan membayar gaji para guru. Hal ini
merupakan pemborosan uang dalam jangka pendek dan dapat membuat pemerintah
tidak dapat melanjutkan pembiayaan untuk jangka panjang. Untuk
mengantisipasi hal ini, pemeriksaan secara teliti akan daya berkelanjutan
intervensi pembangunan harus menjadi prioritas utama kita.
Dalam merancang program-program pembangunan, semua departemen
pemerintah, pendonor, LSM dan pihak lain harus selalu membuat penilaian
yang seksama terhadap beban pembangunan yang mungkin akan dibebankan kepada
pemerintah, rakyat dan lingkungan. Apabila tidak ada satupun dari mereka
yang mampu melanjutkan kegiatan untuk jangka panjang, misalnya melalui
penurunan sumber daya alam, kurangnya pendanaan pemerintah atau kurangnya
dukungan masyarakat, saya kemudian akan menanyakan apakah hal itu perlu
diikuti.
Di saat telah ada usaha-usaha untuk memastikan bahwa program-program
di Timor Lorosae mencerminkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan
yang mendasar, terdapat juga kekurangan dalam cara bagaimana pembangunan
dirancang dan dilaksanakan, yang berpengaruh pada kelanjutan pembangunan.
Pokok-pokok diantaranya adalah sebagai berikut:
· Kurangnya konsultasi masyarakat, yang mengarahkan pada kurangnya
partisipasi masyarakat Timor Lorosae dalam beberapa hal;
· Tidak adanya data pokok yang baik untuk mendukung perumusan kebijakan,
perancangan program dan pembangunan;
· Terlalu sedikit orang Timor Lorosae yang menduduki posisi penting
dalam pemerintahan, begitu juga posisi-posisi dalam program manajemen dan
pelaksanaan proyek; dan
· Kurangnya prioritas pembangunan nasional yang ditetapkan secara baik
dan terpadu.
Untuk memperbaiki daya berkelanjutan dari kegiatan-kegiatan pembangunan,
butir-butir dari masalah utama ini harus diperhatikan sebagai prioritas.
Peran NPDA (Badan Perencanaan dan
Pembangunan Nasional)
Dalam Administrasi Transisi Timor Lorosae, Badan Perencanaan dan
Pembangunan Nasional telah dibentuk untuk mengatur sebuah program kegiatan
untuk mendukung perencanaan dan pelaksanaan pembangunan yang baik di Timor
Lorosae. Saya ingin menggarisbawahi beberapa contoh mengenai bagaimana
rencana kerja NPDA akan menangani kekurangan-kekurangan yang tadi telah
saya sebutkan dan bagaimana memperbaiki perencanaan untuk hasil pembangunan
yang berkelanjutan. Hal ini termasuk perbaikan terhadap:
1. Konsultasi masyarakat dan perencanaan lokal;
2. Pengumpulan dan analisa data;
3. Pelibatan orang-orang Timor Lorosae; dan
4. Pengutamaan Pembangunan Nasional.
1. Konsultasi Masyarakat
Agar kegiatan pembangunan dapat bersifat berkelanjutan, penting bahwa
pembangunan itu mencerminkan pandangan dan pemikiran orang Timor
Lorosae mengenai masa depan yang kita inginkan bagi masyarakat dan
negara ini. Sangat penting untuk membuat perencanaan pembangunan yang
bertahap, dari bawah ke atas, yang akan membantu untuk memastikan
pembangunan yang berkelanjutan. Masyarakat setempat harus dilibatkan
secara aktif dalam menganalisa keperluan pembangunan dan menentukan
penempatan sumber daya yang ada. Hal ini akan memastikan adanya
partisipasi masyarakat Timor Lorosae yang besar dan berkelanjutan.
Mempertinggi kemampuan daerah untuk perencanaan pembangunan
merupakan prioritas utama kita. Untuk mendukung hal ini kita perlu
suatu persetujuan mengenai model pemerintahan lokal. Hal ini akan
termasuk peralihan tanggung jawab dari pengambilan keputusan tingkat
pusat ke tingkat daerah, begitu pula dukungan keuangan yang memadai.
Pada saat yang sama, kita akan membantu menyampaikan pesan
mengenai perencanaan dan prioritas pembangunan yang berkelanjutan
kepada masyarakat dengan usaha menyuluhkan kepada masyarakat luas
dengan cara kampanye. Harapan saya adalah supaya hal ini akan dapat juga
mendukung pemahaman yang lebih realistis mengenai kemampuan pemerintah
independen di masa yang akan datang untuk memberikan layanan di Timor
Lorosae, paling tidak untuk jangka menengah. Hal ini akan
menyumbangkan pemahaman yang lebih luas mengenai apa yang berkelanjutan dan
apa yang tidak berkelanjutan.
2. Pengumpulan dan Analisa Data
Persyaratan lainnya untuk memperbaiki pembangunan yang berkelanjutan
di Timor Lorosae adalah pengumpulan data yang berkualitas untuk mendukung
perancangan program dan kebijakan yang efektif serta pelaksanaannya. Saat
ini, program-program penanaman modal yang besar sedang dirancang dan
dinilai tanpa adanya data yang mencukupi, konsisten dan dapat diandalkan.
Informasi ini sangat penting pada saat keputusan-keputusan penting sedang
dibuat atau akan segera dibuat yang akan mempengaruhi masa depan negara
ini.
Saya sedang memikirkan keputusan misalnya struktur gaji yang akan
mempunyai pengaruh yang berlangsung lama terhadap ekonomi pasar, atau
mengenai pembentukan struktur konstitusional, atau mengenai model untuk
pembangunan ekonomi. Keputusan-keputusan ini hendaknya tidak dibuat tanpa
memberi akses kepada orang Timor Lorosae atas latar belakang data dan
beberapa analisa perbandingan mengenai pilihan yang tersedia.
Dilengkapi dengan informasi-informasi ini, kita kemudian dapat membuat
penilaian sendiri mengenai pilihan apa yang secara fundamental sesuai untuk
Timor Lorosae, dan karakter serta sifat masyarakat Timor Lorosae.
Contohnya apakah masyarakat Timor Lorosae lebih suka model perlindungan
ekonomi, pasar liberal bebas atau mungkin model lainnya berdasarkan
prinsip-prinsip yang kooperatif. Begitu keputusan diambil kita sendiri
perlu untuk mencoba bagaimana untuk mengalihkan masyarakat kita untuk
mencapai hasil yang mereka inginkan. Pendekatan ini, yang berdasarkan pada
pemberdayaan masyarakat, akan membantu adanya daya berkelanjutan.
Oleh karena itu, NPDA selama ini memprioritaskan untuk mengembangkan
sebuah program kerja untuk meningkatkan kemampuan staf Timor Lorosae untuk
mengelola pengumpulan data untuk pemerintah secara keseluruhan. NPDA juga
akan menjadi mitra kerja pemerintah untuk studi Penilaian Kemiskinan yang
didanai oleh Bank Dunia, ADB dan UNDP yang akan melaksanakan survei
pendapatan rumahtangga awal tahun ini. Informasi ini akan menjadi sangat
penting untuk memperbaiki kualitas keseluruhan dari perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan di Timor Lorosae.
3. Pelibatan Orang Timor Lorosae
Penting juga bahwa orang Timor Lorosae dilibatkan secara penuh dalam
proses pembangunan. Untuk memastikan adanya daya berkelanjutan, orang Timor
Lorosae harus memiliki proses pembangunan dan tidak mempercayakan kepada
yang lainnya. Ada benarnya kita mempelajari banyak hal dalam beberapa
bidang dari sejawat dan teman kerja dari luar negeri. Apabila memungkinkan,
bantuan khusus ini hendaknya diberikan oleh pakar internasional dalam
peranannya sebagai "penasehat", sedangkan orang Timor Lorosae yang
menduduki posisi penting dimaksud. Hal ini adalah relevan untuk semua bidang pembangunan, baik dalam pemerintah atau dalam perancangan program pembangunan dan
manajemen dalam masyarakat sipil. Hal ini perlu dilaksanakan dengan segera
sehingga orang Timor Lorosae berada dalam posisi sebagai pengambil
keputusan, didukung oleh para penasehat yang dapat memberi masukan mengenai
bagian-bagian tindakan yang potensial dan membantu mengurangi pengaruh
kesalahan yang kita buat dalam mempelajari sesuatu yang baru. Hal ini
menjadi pusat dari peningkatan kemampuan.
Dalam sektor pemerintah, kita sedang mencoba untuk lebih banyak
melibatkan orang Timor Lorosae melalui perekrutan yang lebih cepat,
terutama pada tingkat manajemen senior. Di NPDA, saya cenderung untuk
menempatkan orang-orang Timor Lorosae di seluruh posisi manajemen senior
dalam badan ini dalam waktu yang singkat. Dalam beberapa unit di badan ini,
seperti Unit Perlindungan Lingkungan (EPU), staf orang Timor Lorosae sudah
mulai melaksanakan peran penting dalam perumusan kebijakan dan perencanaan
atas masalah-masalah penting yang ada dalam pembangunan berkelanjutan.
Anda akan mendengar dari anggota staf Unit Perlindungan Lingkungan mengenai
pekerjaan mereka yang berkaitan dengan polusi dan limbah dalam konferensi
ini.
Untuk lebih mendukung pelibatan orang Timor Lorosae dalam
pemerintahan, NPDA sedang berusaha untuk merekrut orang Timor Lorosae
sebagai konsultan pemerintah yang akan bekerja mengenai inventarisasi
keseluruhan program dan proyek yang saat ini sedang dirancang dan
dilaksanakan di Timor Lorosae. Aspek utama dari tugas mereka adalah untuk
menyajikan data ini dalam cara yang mudah dipahami oleh seluruh masyarakat,
sehingga masyarakat luas memiliki pemahaman atas bantuan yang sedang
ditujukan kepada mereka. Hal ini akan membuat masyarakat tahu dan akan
lebih terlibat secara aktif, mengarahkan penggunaan bantuan ini.
Di luar pemerintah, kita ingin melihat peningkatan yang serupa terhadap
keterlibatan orang Timor Lorosae dalam perancangan dan pembagian
program-program pembangunan. Saya ingin melihat LSM-LSM Timor Lorosae serta
kelompok masyarakat lebih bersatu dalam pembangunan. Pendekatan ini mungkin
akan lebih membutuhkan lebih banyak tugas dari LSM internasional dan
partner masyarakat sipil. Penting bahwa begitu bantuan internasional
diberikan, sifat berkelanjutan dari semua tugas-tugas yang diselesaikan dapat dinilai
melalui sebuah satgas pengembangan orang Timor Lorosae yang terlatih dan
trampil. Hal ini untuk memastikan bahwa pembangunan di Timor Lorosae hari
ini dan besok akan bersifat berkelanjutan.
4. Prioritas
Akhirnya, saya akan membicarakan tugas yang sedang dikerjakan untuk
memastikan bahwa prioritas pembangunan nasional berada dalam program inti
pemerintah. Tiga bentuk utama pengeluaran masyarakat dalam pembangunan
adalah melalui anggaran nasional Timor Lorosae, dana perwalian untuk Timor
Lorosae dan bantuan pembangunan bilateral dari pemerintah-pemerintah
pendonor. Hampir seluruhnya didanai melalui bantuan donor.
Proses anggaran nasional untuk tahun anggaran yang akan datang akan
segera dimulai. Anggaran tahun kedua untuk Timor Lorosae, tahun 2001-2002,
akan menggabungkan ketiga sumber utama pendanaan dalam satu proses. Hal ini
akan meluruskan prioritas pembangunan Timor Lorosae secara lebih baik dan
hendaknya memastikan pemaduan yang lebih baik antara semua program keuangan
masyarakat. Kabinet akan menilai usulan anggaran sampai pada tahun anggaran
yang baru dan sebuah regulasi pemberian anggaran akan diserahkan kepada
Dewan Nasional untuk disetujui sebelum diadakannya konferensi donor di
Jenewa bulan Juni. Melalui proses ini, ETTA akan menetapkan
prioritas-prioritas utama untuk pembangunan di Timor Lorosae.
Pada saat yang sama, Kabinet telah membuat daftar mengenai prioritas
pembangunan yang belum didanai, yang akan digunakan oleh NPDA untuk mencari
pendonor yang akan membiayai kegiatan prioritas yang tidak dapat diluar
program-program yang ada. Daftar ini akan membantu untuk memastikan bahwa,
sedapat mungkin, bantuan donor sesuai sepenuhnya dengan prioritas
pembangunan Timor Lorosae. Peran NPDA adalah untuk meyakinkan bahwa
usulan-usulan ETTA kepada pendonor memenuhi seluruh faktor-faktor
lingkungan, keuangan dan sosial yang berkelanjutan.
Hal ini hanya merupakan tinjauan singkat atas kegiatan yang akan dan
sedang dilaksanakan oleh NPDA dan ETTA untuk memperbaiki penyebaran hasil
pembangunan yang berkelanjutan di Timor Lorosae. Saya percaya bahwa
staf saya dan saya sendiri akan memiliki kesempatan untuk bekerja dengan
anda untuk mencapai hal ini.
Saya ingin menyimpulkan dengan harapan bahwa anda semua dapat berdiskusi dan
membuat pertimbangan-pertimbangan dengan baik dalam beberapa hari mendatang
ini. Saya percaya bahwa konferensi ini memiliki potensi untuk memyampaikan pesan
pembangunan yang berkelanjutan di Timor Lorosae ke masyarakat
luas. Kita hendaknya berusaha untuk memastikan bahwa hasil konferensi ini
dapat diketahui oleh seluruh masyarakat dan kita menggunakan kesempatan ini
untuk memperkuat kembali usaha-usaha kita untuk memastikan bahwa semua
pelaksana pembangunan dapat bekerja sama untuk membangun masa depan Timor
Lorosae yang berkelanjutan.
Terima kasih.